Hipertiroidisme atau tirotoksikosis adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh aktivitas kelenjar tiroid yang berlebihan dan produksi hormon H3 yang tinggi (tiroksin) dan T4 (triiodothyronine). Karena kenyataan bahwa darah jenuh dengan hormon tiroid, proses metabolisme dalam tubuh dipercepat.
Jenis dan tanda-tanda hipertiroidisme
Membedakan hipertiroidisme primer (terkait dengan gangguan kelenjar tiroid), sekunder (terkait dengan perubahan patologis pada kelenjar pituitari) dan tersier (yang disebabkan oleh patologi hipotalamus).
Tanda-tanda hipertiroidisme , yang sering terjadi pada wanita usia muda, tidak spesifik. Pasien diamati:
- Gangguan CNS (insomnia, lekas marah, dan kesesakan, serangan panik, bicara cepat, konsentrasi pikiran yang buruk, tremor skala kecil);
- gangguan pada sistem kardiovaskular (sinus takikardia persisten, flutter dan fibrilasi atrium, denyut nadi cepat, peningkatan tekanan darah atas (sistolik) BP dengan penurunan diastolik, gagal jantung);
- gangguan penglihatan (dalam 45% kasus ada peningkatan celah mata, keterbatasan mobilitas bola mata dan perpindahannya ke depan, edema kelopak mata yang jarang, kelipatan, penggandaan benda, jahitan di mata, robek);
- gangguan metabolisme (pada pasien, penurunan berat badan, meskipun nafsu makan baik, ada berkeringat, intoleransi panas).
Hipertiroidisme kelenjar tiroid ditandai dengan gejala seperti:
- penipisan kulit dan rambut;
- pembengkakan jaringan lunak pada tungkai bawah;
- perkembangan dyspnea;
- kesulitan dalam menaiki tangga, berjalan jauh, membawa beban;
- haus yang kuat untuk buang air kecil berlebihan.
Diagnosis dan pengobatan hipertiroidisme pada wanita
Ketika mendiagnosis, kandungan hormon T 3 dan T 4 (di atas normal) dan hormon tiroid (TSH - di bawah norma) dievaluasi. Untuk menentukan ukuran kelenjar tiroid dan mengidentifikasi nodus digunakan USG. Lokalisasi pembentukan nodal ditentukan dengan menggunakan computed tomography. Fungsionalitas kelenjar tiroid dinilai menggunakan skintigrafi radioisotop.
Untuk pengobatan hipertiroidisme , metode terapi konservatif digunakan (pemeliharaan hormon normal dengan bantuan obat-obatan), operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau bagiannya, serta terapi radioiodine.