Flying Dutchman - benar atau fiksi?

Ada banyak legenda yang tidak memiliki bukti ilmiah, tetapi banyak orang mengatakan bahwa mereka melihat hantu yang berbeda dengan mata mereka sendiri. Mereka termasuk cerita tentang "Flying Dutchman", yang membuat takut para pelaut.

"Flying Dutchman" - apa itu?

Ada beberapa legenda yang menggambarkan kapal hantu yang mengapung, tetapi semua anggota awak tewas. Di antara kapal yang paling terkenal adalah "Flying Dutchman" - itu adalah kapal berlayar yang dikutuk selamanya berenang di laut, tidak bisa mendarat di pantai. Banyak orang memastikan bahwa mereka melihatnya dengan mata mereka sendiri di lingkungan cahaya terang, tetapi tidak ada bukti nyata untuk ini.

Seperti apa rupa "Flying Dutchman" itu?

Karena tidak ada foto atau bukti dokumenter lain tentang keberadaan kapal, jelaskan penampilannya dalam legenda. Kapal hantu The Flying Dutchman sangat besar, yang tidak ada bandingannya dengan kapal lain yang dikenal di Bumi. Diwakili dengan layar hitam yang terlihat lusuh, karena mereka selalu dibangkitkan, tidak peduli apa cuaca yang berlebihan. Kapal itu sendiri memiliki lambung setengah busuk, tetapi kapal itu tetap mengapung, melanjutkan jalur terkutuknya.

Legenda "Flying Dutchman"

Sejarah kapal hantu yang terkenal dimulai pada abad XVII. Dia berbicara tentang sebuah kapal yang berlayar di lepas pantai Hindia di bawah pimpinan Kapten Philip Van der Decken. Ada pasangan muda di kapal, dan kapten memutuskan untuk menikahi pacarnya, jadi dia membunuh orang itu. Gadis itu tidak menerima keputusan itu dan melemparkan dirinya ke laut. Kapal "Flying Dutchman" pindah ke Tanjung Harapan dan tiba-tiba badai kuat dimulai. Kapten telah bersumpah bahwa dia siap untuk melawan unsur-unsur setidaknya selama kekekalan, tetapi dia akan berkeliling mantel. Kata-kata yang dikatakan menjadi kutukan, yang mencegah kapal dari pendaratan ke pantai.

Ada versi lain mengapa "Flying Dutchman" menjadi kapal hantu:

  1. Ada legenda bahwa alasan kutukan adalah bahwa awak kapal melanggar aturan utama dari semua pelaut, dan tidak membantu kapal lain yang tenggelam.
  2. Dalam perjalanannya, "Orang Belanda" bertemu dengan kapal hantu bajak laut, yang memberikan kutukannya .
  3. Kapten "Flying Dutchman" memutuskan untuk bermain dengan takdir dan kehilangan jiwanya kepada Iblis di tulang.

"Flying Dutchman" - kebenaran atau fiksi

Ada beberapa penjelasan logis untuk keberadaan kapal hantu.

  1. Fenomena morgana fata adalah fenomena optik, yang sering muncul di permukaan berair. Halo suci yang dilihat orang dianggap api dari St. Elm.
  2. Memahami apakah ada "Flying Dutchman", berbicara tentang versi yang terkait dengan penyakit di kapal. Saat di jalan, semua anggota awak tewas, dan kapal bergoyang untuk waktu yang lama di atas ombak. Ini menjelaskan legenda, bahwa ketika bertemu dengan kapal hantu, awak kapal lain mati, karena penyakit itu lolos ke pelaut.
  3. Teori relativitas Einstein sangat populer, yang menurutnya ada banyak dunia paralel dan melalui mereka berbagai entitas dan objek dapat dilewati. Ini memberikan penjelasan tidak hanya alasan penampilan, tetapi juga hilangnya kapal-kapal lainnya.
  4. Pada 1930-an, akademisi V. Shuleikin memajukan teori bahwa selama badai yang kuat, osilasi ultrasonik frekuensi rendah terjadi bahwa seseorang tidak mendengar, tetapi dengan pengaruh jangka panjangnya, kematian terjadi. Untuk menyelamatkan diri, orang melompat ke laut dan mati. Ini tidak hanya menjelaskan legenda "Flying Dutchman", tetapi juga pertemuan langka dengan kapal kosong lainnya.

"Flying Dutchman" - fakta

Menurut informasi yang ada, penyebutan kapal hantu pertama kali ditemukan pada tahun 1795 dalam catatan yang ditemukan oleh penipu saku. Cerita tentang "Flying Dutchman" mengatakan bahwa setiap 100 tahun kapten kapal memiliki kesempatan untuk menghancurkan kutukan dan untuk ini dia mendapat kesempatan untuk pergi ke bumi untuk menemukan gadis yang akan menikah dengannya. Legenda menjadi dasar bagi banyak karya seni dan film. "Flying Dutchman" digunakan sebagai contoh untuk membuat kapal hantu dalam film terkenal "Pirates of the Caribbean".