Setelah mengetahui kehamilan mereka, kebanyakan wanita pergi ke dokter kandungan. Dan bersama dengan konfirmasi berita gembira mereka dapat mendengar diagnosis "erosi serviks". Mari kita menganalisis apa itu, apa penyebabnya, dan apakah erosi berbahaya selama kehamilan.
Erosi adalah cacat pada lapisan epitel serviks, sering ditemukan pada wanita. Penyakit ini terjadi pada banyak kasus tanpa gejala.
Penyebab erosi mungkin sebagai berikut:
- gangguan hormonal;
- kerusakan mekanis pada leher rahim, termasuk aborsi;
- proses inflamasi;
- dysbacteriosis vagina;
- penyakit menular.
Bahaya erosi serviks selama kehamilan
Erosi serviks tidak dapat dijadikan alasan untuk aborsi, tetapi membutuhkan pendekatan khusus dan pemantauannya. Gynecologists merekomendasikan setiap 3 bulan untuk melakukan pemeriksaan sitologi (mengorek dari permukaan serviks dan kanal serviks) dan kolposkopi (pemeriksaan visual).
Selama kehamilan, erosi bisa meningkat dan berlanjut. Alasan untuk ini - perubahan yang terjadi pada tubuh wanita dan dapat dikaitkan dengan latar belakang hormonal, keadaan kekebalan, dll.
Mari kita pertimbangkan, daripada bahaya erosi leher rahim saat kehamilan berbahaya. Bahaya terbesar terletak pada fakta bahwa itu meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur, patah leher saat melahirkan. Juga, karena kerusakan pada epitel, ada bahaya penetrasi ke rahim dan tambahan berbagai infeksi.
Pengobatan erosi pada kehamilan
Banyak dokter percaya bahwa dalam sebagian besar kasus tidak diperlukan perawatan erosi pada kehamilan dan dapat ditunda untuk periode setelah persalinan. Sangat sulit memilih obat untuk pengobatan (kebanyakan tidak direkomendasikan atau dikontraindikasikan kepada wanita dalam posisi "menarik"). Cauterization of erosion dilarang pada kehamilan, yang merupakan metode utama perawatan. Hal utama yang harus diatasi adalah pencegahan eksaserbasi. Erosi bisa lewat dengan sendirinya, tetapi, jika ini tidak terjadi, setelah 2-3 bulan setelah melahirkan, Anda perlu beralih ke dokter kandungan untuk perawatan.
Suatu kasus khusus di mana intervensi medis yang mendesak diperlukan adalah adanya sekresi. Jika erosi berdarah selama kehamilan, ini menunjukkan perlunya perawatan, yang dapat berlangsung baik dengan cara tradisional maupun dalam metode pengobatan tradisional. Untuk yang tradisional adalah:
- lilin sea-buckthorn (juga sea buckthorn sangat populer dalam pengobatan tradisional);
- lilin dengan methyluracil (digunakan saat erosi krovit selama kehamilan);
- antibiotik dan / atau obat antivirus (ketika ada proses peradangan).
Hal utama yang seorang wanita, terutama wanita hamil harus ingat: setiap perawatan (termasuk erosi serviks) harus di bawah pengawasan seorang spesialis. Hanya dalam hal ini adalah mungkin untuk menjamin hasil yang menguntungkan bagi ibu dan bayi.