Museum Teknologi Melayu


Di ibu kota Brunei ada satu museum yang tidak biasa - Malay Technologies, yang menggabungkan beberapa aspek sekaligus. Di satu sisi, itu bisa disebut historis, karena pameran dari era yang berbeda diwakili di sini. Tetapi, pada saat yang sama, banyak perhatian diberikan pada fitur-fitur teknologi dalam lingkup kehidupan Brunei ini. Perjalanan ke tempat ini tidak hanya akan sangat menarik, tetapi juga sangat kognitif.

Apa yang harus dilihat?

Museum Teknologi Melayu dapat dibagi menjadi tiga bagian:

Bagian pertama mencakup eksposisi yang ditujukan untuk keunikan kehidupan dan kehidupan suku-suku Brunei individual (Kedayan, Dayak, Murut, Dusun, dll.). Beberapa dari mereka masih tinggal di daerah terpencil di negara itu (banyak kelompok suku di Temburong), dan ada beberapa yang benar-benar mati.

Ruang kerajinan adalah pameran kerajinan rakyat yang besar. Di sini Anda akan melihat komposisi yang disusun dengan hati-hati dengan patung-patung pengrajin yang berbeda (penenun, perhiasan, pandai besi) dan benda kerja mereka. Ada juga banyak eksposisi yang berhubungan dengan kehidupan orang-orang Brunei di atas air, yang menunjukkan bagaimana sekali penduduk desa-desa sungai membangun rumah mereka di atas tumpukan dan perahu, dan membuat tambal-sulam memancing.

Bagian ketiga dari Museum Teknologi Melayu adalah kelanjutan dari kisah penduduk Brunei. Di sini, semua rahasia pengrajin, nelayan, dan pembangun yang pandai terungkap. Dalam format komposisi tematik ditunjukkan teknologi dan metode yang digunakan oleh perwakilan dari berbagai profesi dalam pekerjaan mereka.

Informasi untuk turis

Bagaimana menuju ke sana?

Museum Teknologi Melayu terletak di sebelah timur ibukota, lebih dekat ke pinggiran selatan, di distrik Kota Batu. Dari bandara itu paling nyaman untuk sampai ke pusat kota (Jalan Perdana Menteri → Jln Menteri Besar → Kebangsaan Rd. → Jln Residency → Jln Kota Batu). Jaraknya sekitar 16 km.

Tidak ada halte bus di dekatnya. Anda bisa sampai di sini dengan taksi atau mobil sewaan.