Teori pengembangan kepribadian

Dari jalannya psikologi, diketahui bahwa seseorang, sebagai pribadi, dibentuk di bawah pengaruh banyak faktor: interaksinya dengan orang-orang lain, aturan masyarakat di mana dia berada dan bentuk-bentuk perilaku ideal yang dicangkokkan pada masa kanak-kanak.

Dalam psikologi, teori pengembangan kepribadian menempati tempat khusus. Melakukan banyak wawancara dan eksperimen, memungkinkan Anda untuk memprediksi model perilaku manusia, dan untuk membentuk teori dasar pengembangan kepribadiannya. Yang paling populer dari mereka sudah dikenal sejak pertengahan abad kedua puluh, dan kami akan menceritakannya di artikel kami.

Teori pengembangan kepribadian Freud

Semua profesor terkenal Sigmund Freud, mengemukakan teori bahwa kepribadian itu sendiri adalah satu set formasi psikologis internal, yang terdiri dari tiga bagian: Id (itu), Ego (I) dan Superego (super-I). Menurut teori dasar perkembangan kepribadian Freud, dengan interaksi aktif dan harmonis dari ketiga komponen ini, kepribadian manusia terbentuk.

Jika Id - memancarkan energi, yang ketika dibebaskan, memungkinkan seseorang untuk mengalami kesenangan dari barang-barang duniawi seperti seks, asupan makanan, dll. maka Ego, bertanggung jawab untuk mengendalikan semua yang terjadi. Misalnya, jika seseorang mengalami rasa lapar, Ego menentukan apa yang bisa dimakan dan apa yang tidak. Superego menggabungkan tujuan hidup, nilai-nilai, orang, yang mengarah ke keinginan untuk memenuhi cita-cita dan keyakinan mereka.

Dalam studi panjang, ada juga teori perkembangan kepribadian kreatif. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa seseorang, ketika mencari tujuan dan ide yang dapat menguntungkan dirinya sendiri dan orang lain, mencari cara untuk membuat mereka lebih menguntungkan. Ketika masalah terpecahkan, individu menemukan pengalaman yang tak ternilai, melihat hasil karyanya, yang menginspirasi dia untuk tindakan, penemuan, dan penemuan baru. Ini berkontribusi pada pengembangan kepribadian, menurut teori.