Kartun bayi

Anak-anak dari segala usia suka menonton kartun . Ada pendapat bahwa anak-anak di bawah usia satu tahun tidak boleh pergi ke TV. Namun, beberapa program kognitif anak-anak dapat bermanfaat. Dan tugas orang tua adalah memilih kartun dengan benar untuk bayi, agar tidak membahayakan kondisi psiko-emosional bayi yang rapuh.

Kriteria Pemilihan

Ketika memilih kartun untuk bayi, perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

  1. Pengaruh pada pembentukan model perilaku dan pengembangan kepribadian. Anak itu bisa mulai meniru karakter yang disukai, mengulang tindakannya. Oleh karena itu, karakter utama harus menunjukkan hanya kualitas positif, untuk mengajarkan perilaku baik anak. Sebaliknya, mereka adalah karakter negatif, yang harus dihukum karena kekejamannya.
  2. Ada pembagian ke kelompok usia. Artinya, kartun yang cocok untuk bayi tidak akan menarik bagi anak-anak yang lebih tua. Dan sebaliknya.
  3. Warna yang terlalu terang dan kontras dapat menyebabkan overexcitement, overstrain dan kelelahan sistem saraf, termasuk masalah dengan penganalisis visual. Oleh karena itu, preferensi harus diberikan kepada kartun dengan nada yang lebih tenang dan harmonis dalam pengisian warna. Hal yang sama dapat dikatakan tentang suara dan iringan musik. Seharusnya tidak ada suara yang tajam, terlalu keras.

Contoh

Keuntungan harus diberikan untuk melatih dan mengembangkan kartun untuk bayi, yang akan memperluas pengetahuan tentang dunia di sekitar mereka. Pada saat yang sama, perkembangan intelektual dirangsang. Mengulangi kata-kata untuk karakter, anak akan segera mulai berbicara. Untuk bayi sangat cocok mengembangkan kartun dengan cerita sederhana. Sebagai contoh, anak-anak hingga satu tahun akan muncul dengan seri "Aku Bisa Melakukan Segalanya", Baby Einstein, Dokter Plushenko, Profesor Karapuz, Tine Love, Ladushki, dan lain-lain. Peninjauan seharusnya tidak berlangsung lebih dari 30 menit sehari.