Penglipuran


Di pulau Bali di Indonesia adalah desa tradisional Penglipuran. Kata-kata harfiahnya diterjemahkan sebagai "mengingat leluhur Anda". Sekarang desa ini tampak, sepertinya, tampak seperti seratus atau bahkan dua ratus tahun yang lalu. Dan Penglipuran dianggap sebagai salah satu desa terbersih di dunia.

Apa yang menarik tentang Penglipuran?

Seluruh desa dibagi menjadi tiga zona:

  1. "Kepala", atau parahyangan. Ini adalah bagian utara desa, yang dianggap paling sakral. Menurut lokal, ini adalah "tempat para dewa". Di sini adalah kuil Penataran Temple, di mana semua upacara penting diadakan.
  2. "Tubuh", atau pawongan. Turun tangga dari kuil , Anda sampai ke pusat desa. Di sini ada 76 rumah penduduk setempat. Untuk 38 dari mereka terletak di kedua sisi jalan lebar yang memisahkan desa. Penduduk utama adalah seniman dan petani. Banyak pengrajin membuat berbagai suvenir untuk dijual: mainan kerincingan dan seruling, pipa dan sarung, keranjang anyaman dan kerajinan lainnya.
  3. "Kaki", atau palemahan. Di bagian selatan desa ada kuburan - "tempat orang mati". Salah satu ciri Penglipuran adalah warga yang mati tidak dikremasi di sini, tetapi dikuburkan.

Arsitektur

Sebuah jenis rumah yang tidak biasa menyerang semua orang yang mengunjungi Penglipuran yang nyaman dan terawat:

Bea cukai di desa Penglipuran

Penduduk setempat ramah dan selalu siap untuk menunjukkan bagaimana mereka hidup:

  1. Keramahan yang luar biasa. Wisatawan dapat mengunjungi rumah di desa yang tidak biasa ini dan menyaksikan kehidupan pemiliknya. Gerbang rumah tidak pernah ditutup. Banyak meter dihiasi dengan bunga dalam pot, dan tamu dapat membelinya jika diinginkan.
  2. Budaya . Penduduk setempat mengatakan bahwa mereka menjaga lingkungan dari masa kanak-kanak. Sebagai contoh, tidak ada seorang pun di sini membuang sampah melewati guci, dan mereka hanya merokok di tempat-tempat khusus.
  3. Kebersihan. Setiap bulan, semua perempuan yang tinggal di Penglipuran berkumpul untuk memilah sampah yang dikumpulkan: organik - untuk pupuk, dan sampah plastik dan lainnya - untuk diproses lebih lanjut.
  4. Peternakan tradisional Bali. Ini terdiri dari beberapa bangunan. Ini rumah bagi generasi yang berbeda dari keluarga yang sama, dapur umum yang terpisah, berbagai bangunan pertanian, Semua bangunan hanya terbuat dari bahan-bahan alami. Tidak ada gas di sini, dan makanannya dimasak di atas kayu. Ada gazebo seremonial dan kuil keluarga dengan altar di wilayah perkebunan.
  5. Bumi. Setiap penduduk desa Penglipuran dialokasikan untuk menggunakan sejumlah lahan:
    • untuk pembangunan rumah - 8 hektar (sekitar 3 hektar),
    • untuk pertanian - 40 acre (16 hektar);
    • hutan bambu - 70 acre (28 hektar)
    • sawah - 25 acre (10 ha)
    Semua tanah ini tidak dapat diberikan kepada siapa pun atau dijual tanpa persetujuan dari semua penduduk desa. Memotong bambu di hutan juga dilarang, tanpa izin dari seorang imam lokal.

Bagaimana cara menuju ke Penglipuran?

Cara termudah untuk sampai ke desa adalah dari kota terdekat Bangli. Di taksi atau mobil sewaan, jalan memakan waktu sekitar 25-30 menit.