Perilaku egois

Perilaku egois adalah ciri khas banyak orang, terutama dalam masyarakat modern. Seringkali karakter yang serupa muncul di masa kanak-kanak, ketika orang tua membiarkan anak mereka melakukan segalanya, selama dia tidak menangis dan bahagia. Dengan bertambahnya usia, penyebab keegoisan adalah karena fakta bahwa seseorang melanjutkan keinginannya sendiri, tidak memperhatikan orang lain.

Tanda-tanda orang yang egois

Untuk orang-orang seperti itu, pengakuan dan persetujuan orang lain sangat penting. Mereka mencoba melakukan tindakan apa pun hanya untuk kepentingan diri mereka sendiri. Komunikasi dengan orang yang egois selalu berbeda, karena topik apa pun sedang dibahas, seseorang mengambil alih. Tanda lainnya adalah kekaguman dan perhatian berlebihan untuk penampilan. Dalam kasus situasi yang terabaikan, keegoisan berubah menjadi egosentrisme dan dalam keadaan seperti itu antusiasme terhadap diri sendiri begitu tinggi sehingga seseorang tidak memperhatikan apa yang terjadi di sekitarnya.

Bagaimana tidak menjadi egois?

Ada beberapa aturan yang akan membantu mencegah atau mengatasi sifat karakter ini:

  1. Cobalah untuk tidak memikirkan diri sendiri di tempat pertama. Belajar untuk menyerah pada orang lain dalam situasi yang berbeda, misalnya, lewati seseorang dalam antrean. Adalah penting untuk memahami situasi di mana Anda dapat mundur, dan di mana tidak, agar tidak berakhir di belakang semua orang.
  2. Cobalah untuk memproyeksikan diri Anda ke tempat orang lain. Ini terutama berlaku dalam kasus cinta yang egois, ketika salah satu pasangan tidak memperhitungkan perasaan orang lain. Dalam situasi kritis apa pun, Anda harus berhenti sejenak dan berpikir tentang apa yang dirasakan lawan. Berkat latihan rutin dari latihan ini, keegoisan akan segera dilupakan.
  3. Belajar untuk berbagi kebahagiaan dan memberi perhatian kepada orang lain. Sangat penting untuk belajar bersukacita atas keberhasilan orang lain. Bagi banyak orang, ini adalah tugas yang agak sulit, tetapi cukup layak.

Jika seseorang dapat dengan tenang memahami dan memahami kritik, maka sudah pasti tidak mungkin untuk menyebutnya seorang egois.