Bagaimana cara mengatur emosi Anda?

Waktu saat ini adalah periode tekanan, kecemasan, masalah keluarga, dan masalah uang terus menerus. Dan terkadang sangat sulit untuk tetap tenang. Kemampuan mengelola emosi mereka tidak tunduk pada semua orang, karena banyak, berusaha memastikan stabilitas keuangan diri mereka sendiri, dan anak-anak mereka, hanya tidak punya waktu untuk memikirkannya.

Berbicara terus terang, setiap orang adalah penyebab utama dari generasi emosi positif atau negatifnya. Tidak ada keadaan yang terlibat di sini. Mari mencoba menganalisis bagaimana mengelola emosi Anda dan bagaimana emosi mengendalikan otak, sehingga menciptakan masalah moral.

Mari kita pertimbangkan sebuah contoh: katakanlah bahwa mereka menghina satu orang, itu benar-benar menyinggung dia dan di hati dia ingin membalas dendam pada pelaku. Menghina orang lain - dia, pada gilirannya, tentu saja, marah, tetapi berusaha untuk memahami bagaimana meningkatkan ketidaksempurnaan dunia, di mana orang telah melupakan betapa tulusnya untuk saling menghargai. Ini menunjukkan bahwa itu hanya bergantung pada orang itu sendiri, apakah ia akan membiarkan emosi mengendalikan kesehatannya, suasana hati.

Jadi, menurut para sosiolog, lebih dari separuh keluarga di negara-negara modern di dunia terpapar pada situasi konflik konstan yang timbul karena alasan yang berbeda, tetapi memanifestasikan diri mereka dalam satu kesamaan - dalam manifestasi yang secara instan tak terkendali secara emosional, yang mayoritas disesali.

Bagaimana cara belajar mengelola emosi Anda?

Keinginan untuk memahami bagaimana belajar bagaimana mengelola emosi seseorang muncul dari fakta bahwa pengalaman yang tidak dapat dikendalikan, ketidakpedulian atau kurangnya antusiasme emosional dapat memperburuk hubungan.

Ada tiga cara utama yang membantu mengubah dan belajar mengendalikan emosi:

  1. Ubah objek konsentrasi. Apa yang Anda fokuskan adalah realitas Anda. Ubah apa yang membuat Anda kehilangan, dan Anda akan belajar bagaimana mengelola keadaan emosi Anda.
  2. Keyakinan. Keyakinan kami memengaruhi informasi yang kami izinkan untuk diizinkan masuk ke dalam kesadaran kami. Mereka mempengaruhi sikap kita terhadap peristiwa, fakta, dll, yang berarti bahwa mereka memiliki pengaruh pada apakah orang tersebut tersinggung atau tidak.
  3. Fisiologi. Sudah lama diketahui, dan itu dipraktekkan dalam yoga bahwa posisi tubuh, pernapasan dapat mempengaruhi emosi dan perasaan. Fisiologi menimbulkan pikiran dan emosi. Kerjakan gerakan Anda. Tersenyum lebih sering, belajar untuk rileks tubuh Anda.

Jangan lupa bahwa emosi adalah energi, dan hanya dari sikap seseorang ke situasi tertentu, dll., Tergantung apakah itu akan positif baginya, apakah ia akan menjadi dorongan motivasi untuk perubahan positif dalam hidupnya.