Peran Emosi dalam Kehidupan Manusia

Luasnya spektrum emosi makhluk hidup tergantung pada kompleksitas fisiologis dan psikologis strukturnya. Bagaimanapun, pada kenyataannya, peran emosi dalam evolusi dan kehidupan seseorang tidak dapat digambarkan - itu adalah mereka yang memberi sinyal tentang kepuasan seseorang dengan kondisi kehidupan, dan juga memberikan gambaran tentang bagaimana mengatasi ketidakpuasan.

Untuk merasakan emosi

Seringkali seseorang bahkan tidak menyadari emosi apa yang dia alami. Selain itu, bahkan dalam percakapan, emosi dapat disembunyikan dengan saksama, dan orang asing tidak memperhatikan sama sekali apa yang ada dalam pikiran kita. Namun, dengan semua ini, apa yang dilakukan seseorang saat ini adalah buah dari emosinya - dia juga mencoba untuk mengatasi ketidakpuasan atau bahagia dengan kebahagiaannya.

Pada saat yang sama, emosi memberi karakter pada komunikasi. Sikap, sikap terhadap subjek percakapan dan lawan bicaranya adalah peran emosi dalam komunikasi. Berkat keadaan emosional kita, komunikasi menjadi interpersonal.

Emosi dalam kreativitas

Penderitaan kreativitas, sukacita penemuan - apa itu, bagaimana bukan emosi? Peran emosi dalam kreativitas adalah fungsi dari motivator. Emosi mendorong kita untuk bertindak dan mendukung pada saat-saat ketika tangan jatuh, karena seseorang menjadi seperti seorang penjudi - dia tidak bisa tidak merasakan, melepaskan kegembiraan dari pemenang.

Banyak ilmuwan percaya bahwa pemikiran kreatif dan intelektual tidak dapat dibagi. Setelah semua, mempengaruhi (emosi) adalah dasar dari proses mental yang paling kompleks, yang tanpa itu pikiran tidak akan dihindari. Apa yang mengarahkan pemikiran ilmuwan atau genius penulis ke arah refleksinya? Emosi - kecenderungan, motif, kebutuhan, minat. Merekalah yang mendorong pikiran kita.

Emosi melindungi kita

Tetapi peran emosi dalam aktivitas manusia tidak terbatas pada ini. Pernahkah Anda berpikir bahwa emosi dapat melindungi tubuh dari kematian? Kemampuan untuk merasakan emosi membantu memobilisasi atau, sebaliknya, melepaskan. Jadi, dalam bahaya, kekuatan dihasilkan untuk mengatasi rintangan, melindungi terhadap pengeluaran energi untuk apa-apa.

Artinya, apa yang kita rasakan adalah sinyal bagi tubuh untuk menyalakan atau mematikan fungsi yang terkait.