Mekanisme perlindungan jiwa

Setiap orang bereaksi berbeda terhadap berbagai kesulitan hidup. Seseorang dapat menyangkal apa yang terjadi, seseorang mencoba, sesegera mungkin untuk melupakan masalah, dll. Dalam situasi ekstrem, mekanisme perlindungan jiwa datang untuk menyelamatkan, yang membantu menghilangkan atau meminimalkan pengalaman dan stres . Efek dari mekanisme ini ditujukan untuk menjaga stabilitas keadaan psikologis seseorang setelah peristiwa traumatis.

Mekanisme perlindungan psikologis

Represi. Proses ini melibatkan pengalaman yang secara tidak sadar menekan dan mendorong mereka ke dalam alam ketidaksadaran. Untuk melakukan ini, seseorang perlu menghabiskan banyak energi dan bagaimana dia tidak mencoba, kenangan akan muncul dalam mimpi dan pikiran.

  1. Rasionalisasi . Temukan alasan dan penjelasan yang sesuai untuk apa yang terjadi dan pemikiran yang muncul. Mekanisme pelindung ini bertujuan untuk menghilangkan ketegangan dari seseorang selama pengalaman serius. Contohnya mungkin seorang karyawan yang terlambat bekerja, yang, untuk membenarkan dirinya, muncul dengan berbagai dongeng.
  2. Proyeksi . Menyatakan atribusi kepada orang lain tentang motif, pengalaman, sifat, dll. Mekanisme ini mengikuti perpindahan, karena menyingkirkan perasaan Anda sulit, sehingga mereka hanya diproyeksikan ke orang lain. Orang yang menggunakan mekanisme pertahanan ini dicirikan oleh ketidakjujuran, iri hati dan negativisme.
  3. Penolakan . Mekanisme perlindungan jiwa ini menurut Freud membantu seseorang untuk tidak memperhatikan apa yang terjadi. Dia berusaha dengan segala cara yang mungkin untuk mencegah informasi yang dapat mengingatkan peristiwa traumatis. Penolakan dapat diungkapkan dalam penciptaan suatu imajiner sebuah dunia di mana semuanya baik-baik saja.
  4. Pergantian . Mekanisme pelindung psikis dari tipe ini menyiratkan percikan semua emosi pada objek atau pada seseorang yang tidak bersalah atas apa yang terjadi. Gelombang negatif, kegembiraan yang kuat, kebencian atau penghinaan secara tajam mengurangi kesadaran manusia, yang berdampak buruk pada kemampuan mental dan pemikirannya . Berada dalam keadaan ini, seseorang biasanya tidak dapat menilai tindakan mereka.
  5. Formasi reaktif . Mekanisme ini paling sering terjadi pada masa kanak-kanak atau remaja. Misalnya, untuk menunjukkan simpati, bocah itu menarik gadis itu untuk kuncir. Mekanisme perlindungan jiwa manusia ini didasarkan pada kontradiksi dan reaksi yang berlawanan.